Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Setiap Makna Adalah Kebohongan yang Belum Disadari

Kita tumbuh dikelilingi oleh makna tentang cinta, kebenaran, kesuksesan, bahkan tentang diri kita sendiri. Kita diajarkan untuk percaya bahwa hidup harus memiliki arti tertentu, seolah tanpa makna kita tidak sah untuk ada. Namun, semakin dalam aku menatap makna-makna itu, semakin jelas bahwa semuanya hanyalah cerita yang kita ciptakan agar kekosongan terasa masuk akal.

Makna tidak pernah datang dari luar; ia lahir dari ketakutan kita terhadap kehampaan. Kita menamai segalanya agar dunia tampak teratur, padahal di balik semua penamaan itu hanya ada kekacauan yang berjalan diam-diam.
Dan di sanalah kebohongan itu tumbuh bukan kebohongan yang disengaja, melainkan kebohongan yang belum disadari.
Aku mulai sadar, mungkin tidak ada makna yang benar-benar benar. Mungkin semua makna hanya sementara fragmen dari kesadaran yang sedang mencari dirinya sendiri.
Dan saat kesadaran itu tumbuh, kebohongan perlahan runtuh. Yang tersisa bukanlah makna baru, tapi keheningan yang tak butuh penjelasan.

Kita memeluk arti hidup, seolah itu satu-satunya hal yang menyelamatkan kita dari absurditas. Tapi bagaimana jika makna itu sendiri hanyalah tirai yang menutupi ketakberartian yang sebenarnya? Bagaimana jika setiap keyakinan, setiap “tujuan”, hanyalah cara pikiran melindungi dirinya dari sunyi?


Posting Komentar untuk "Setiap Makna Adalah Kebohongan yang Belum Disadari"